Geisz Chalifah, loyalis Anies Baswedan, tak tinggal diam menanggapi kritikan PKS yang menyebut gerakan ‘Anak Abah’ merusak demokrasi. Ia balik menyerang dengan pertanyaan menohok yang mengundang rasa penasaran.
"Siapa yang merusak demokrasi?" tanya Geisz melalui akun X-nya. "Siapa yang ikut terlibat dalam gerbong perusak demokrasi? Partai yang ikut dalam revisi UU Pilkada tidak merusak demokrasi?"
Related Post
Geisz kemudian menyinggung situasi politik terkini, di mana pemimpin partai besar seperti Airlangga Hartarto harus mundur meskipun partainya meraih kursi di DPR.
"Sekelas Airlangga, ketua umum partai yang sudah menaikkan kursi di DPR pun harus mundur," tegasnya.
Ia juga menyoroti peran Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan kader partai, seperti Airin, untuk maju di Pilkada, serta fenomena calon tunggal atau "kotak kosong" di banyak daerah.
"Bila tak ada keputusan MK, Airin yang sudah bekerja sebagai kader partai pun tak bisa maju. Kader partai lainnya di banyak daerah juga lewat dengan calon kotak kosong," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, menyoroti isu gerakan ‘Anak Abah tusuk tiga pasangan calon’ dalam Pilkada Jakarta. Gerakan ini merujuk pada pendukung Anies Baswedan, yang dikenal dengan sebutan ‘Anak Abah’, khususnya di media sosial menjelang Pilpres 2024 lalu.
Tinggalkan komentar