Ekonomi – Cianews – Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga di Gedung Pakuan, Bandung, baru-baru ini diramaikan oleh kehadiran Komunitas Hong. Bukan sekadar stand layanan biasa, komunitas ini justru menyajikan beragam permainan tradisional Jawa Barat, mulai dari egrang, rorodaan, hingga bedil jepret. Uniknya, permainan-permainan tersebut tidak hanya dipamerkan, tetapi juga dapat dicoba langsung oleh pengunjung.
Berdiri sejak tahun 2003, Komunitas Hong dibentuk atas keprihatinan akan terkikisnya permainan tradisional oleh perkembangan zaman dan menjamurnya gadget di kalangan anak-anak. Pendiri Komunitas Hong, Dr. M Zaini Alif, mengungkapkan kekhawatirannya akan hilangnya warisan budaya berupa permainan tradisional ini. "Anak-anak sekarang lebih akrab dengan gadget, kami menginisiasi agar mereka kembali bermain tradisional," ujarnya.

Zaini menjelaskan, Jawa Barat memiliki lebih dari 300 jenis permainan tradisional yang beragam sesuai dengan lingkungannya. Permainan khas pantai berbeda dengan permainan khas daerah pegunungan. Namun, keberadaan permainan-permainan ini semakin terlupakan. Oleh karena itu, Komunitas Hong berupaya keras untuk mempopulerkannya kembali.

Related Post
Keikutsertaan dalam acara di Gedung Pakuan menjadi momentum penting bagi Komunitas Hong. "Kami bersepakat untuk mempopulerkan kembali permainan tradisional," tegas Zaini. Ia menekankan bahwa permainan tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarat akan nilai budaya, pendidikan karakter, dan penguatan identitas bangsa. "Selain menyehatkan tubuh, anak-anak juga mendapat bonus pendidikan karakter," tambahnya.
Ke depannya, Komunitas Hong berencana untuk melakukan roadshow ke 27 kota/kabupaten di Jawa Barat untuk memperkenalkan kembali kekayaan permainan tradisional daerah. Mereka juga berinovasi dengan mengembangkan permainan tradisional menjadi alat peraga pendidikan dan media pencegahan kekerasan pada anak. Langkah-langkah inovatif ini diharapkan dapat membangkitkan kembali minat masyarakat, khususnya anak-anak, terhadap permainan tradisional Jawa Barat.
Tinggalkan komentar