Cianews – Panen raya tembakau di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dibayangi ketidakpastian. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Cabang Temanggung menjerit, hingga kini belum ada kepastian pembelian tembakau oleh pabrik rokok.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang APTI Temanggung, Siyamin, mengungkapkan kekhawatirannya. "Sampai saat ini belum ada kejelasan berapa kuota tembakau yang akan dibeli dan standar harga berdasarkan grade. Ini membuat kami, para petani, khawatir," ujarnya.
Related Post
Siyamin menambahkan, selama lima tahun terakhir, petani tembakau di Temanggung terus terpuruk. Harga tembakau yang tak kunjung memadai mengancam kelangsungan hidup mereka. "Harga yang rendah membuat kami frustasi, semangat kami menanam tembakau semakin menipis," ungkapnya.
Ia menegaskan, masalah ini bukan hanya tentang harga, tetapi juga tentang martabat dan keadilan. "Kami telah mengabdikan diri untuk industri tembakau selama bertahun-tahun, dan telah menyumbang negara dengan cukai tembakau yang mencapai triliunan rupiah. Tapi, kami, para petani, hidup dalam kemiskinan," tegasnya.
APTI Temanggung mendesak Pemkab Temanggung untuk segera mengambil tindakan nyata. "Ini bukan waktu untuk menunggu, tetapi saatnya menunjukkan kepemimpinan yang berani dan berpihak kepada rakyat," ujar Siyamin.
Mereka juga mendesak pabrik rokok seperti PT Gudang Garam Tbk dan PT Djarum untuk menunjukkan iktikad baik dengan segera membeli tembakau petani dengan harga yang pantas. "Sebagai aktor utama dalam industri ini, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung kesejahteraan petani," tegasnya.
APTI Temanggung meminta dialog yang melibatkan seluruh stakeholder terkait, termasuk forkopimda, perwakilan pabrik rokok, dan perwakilan petani tembakau, paling lambat tanggal 10 September 2024. "Dialog ini penting untuk mencari solusi komprehensif dan adil bagi semua pihak," pungkasnya.
Tinggalkan komentar