Ekonomi – Cianews – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melontarkan peringatan keras kepada warga Jakarta. Ia meminta agar pembangunan villa dan tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, dihentikan. "Jawa Barat ini palang pintu DKI, dan yang paling utama warga Jakarta, jangan lagi bangun bangunan villa dan sejenisnya di Puncak," tegas Dedi, Kamis (6/3). Pernyataan ini muncul sebagai respon atas kerusakan lingkungan di Puncak yang berdampak hingga Jakarta. Dedi menjelaskan, pembangunan yang tak terkendali telah mengancam kelestarian alam dan berujung pada masalah air yang dirasakan hingga Jakarta. "Kalau sekarang airnya sampai ke Jakarta ya karena mereka cari tempat untuk tidur," imbuhnya.
Upaya penyelamatan Puncak tak hanya berupa larangan pembangunan. Dedi juga berencana mengembalikan keasrian alam Jawa Barat dengan penataan ruang yang memadai. Ia bahkan telah mendapatkan dukungan dari Menko Pangan dan Menteri Lingkungan Hidup, serta berencana bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta untuk membahas masalah ini secara bersama-sama.

Sementara itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengambil langkah tegas dengan mencabut kewenangan SKPD dalam menerbitkan izin pembangunan. Seluruh proses perizinan kini kembali di bawah kendali kepala daerah melalui Perbup baru. "Seluruh proses perizinan yang sebelumnya didelegasikan kepada masing-masing SKPD akan kami tarik kembali," kata Rudy. Perizinan akan dilakukan melalui OSS dan membutuhkan persetujuan kepala daerah. Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan mengevaluasi izin-izin yang telah diterbitkan sebelumnya. Sebagai langkah nyata, empat bangunan telah disegel karena diduga menjadi penyebab banjir di Bogor dan Jakarta. Langkah ini merupakan bagian dari pengawasan ketat terhadap pembangunan di kawasan Puncak.

Related Post
Tinggalkan komentar