Ekonomi – Cianews – Satrio Sugeng Prayitno, sosok di balik pembangunan jalan-jalan vital di perbatasan Indonesia, khususnya di wilayah timur, baru-baru ini memasuki masa pensiun. Selama berkarir di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ia telah mengabdikan dirinya untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil dan terisolir. Kiprahnya yang gemilang tak hanya terlihat dari jabatannya sebagai Kepala Balai Pelaksana Jalan (BPJN) XVI Ambon yang membawahkan wilayah Maluku dan sekitarnya, tetapi juga dari sederet proyek infrastruktur jalan di seluruh Indonesia.
Salah satu proyek monumental yang ia pimpin adalah pembangunan jalan sepanjang 237 kilometer di Kalimantan Barat, tepat di perbatasan Indonesia-Malaysia. Proyek senilai Rp1,2 triliun ini, yang ditargetkan rampung pada pertengahan 2024, menghubungkan Kabupaten Sanggau hingga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu. Jalan tersebut terdiri dari 135 kilometer jalan aspal dan 102 kilometer jalan sirtu. "Saya berharap, jalan perbatasan ini tak hanya membuka isolasi, tapi juga mempercepat arus logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut," ungkap Satrio saat ditemui di Sintang, Kalimantan Barat, pada 14 Oktober 2024.
Bagi Satrio, pembangunan jalan di perbatasan bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan juga upaya penguatan kedaulatan negara dan peningkatan konektivitas antar wilayah. Ia menekankan pentingnya aksesibilitas di kawasan perbatasan sebagai garis depan negara. Setelah pensiun pada 2 Agustus 2024, ia kini lebih banyak berkumpul bersama keluarga. Namun, dedikasinya terhadap pembangunan infrastruktur jalan tetap terpatri dalam hatinya. "Saya berharap penerus saya bisa terus melayani masyarakat dengan merawat jalan, karena jalan adalah urat nadi kehidupan," pesan Satrio, yang juga pernah menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga. Jejak karirnya yang cemerlang telah membuka akses ke berbagai daerah terisolasi, mendorong perkembangan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.
Related Post
Tinggalkan komentar