Ekonomi – Cianews – Puasa Ramadhan, ibadah wajib umat muslim selama bulan penuh, ternyata menyimpan segudang manfaat tak terduga, jauh melampaui pahala spiritual. Lebih dari sekadar menahan lapar dan haus, puasa memberikan dampak positif signifikan bagi kesehatan mental dan psikologis. Hikmah di balik perintah puasa ini, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, tak terhitung banyaknya.
Berdasarkan berbagai pendapat ulama, cianews.co.id merangkum setidaknya 10 manfaat puasa Ramadhan dari sisi psikologis:
- Penghambaan sejati: Puasa menjadi wujud penghambaan diri kepada Allah SWT dan penghormatan terhadap syariat-Nya.
- Menundukkan ego: Kenyang berlebih seringkali memicu kesombongan. Puasa membantu menundukkan jiwa dan meredam sifat angkuh.
- Membersihkan diri: Puasa membersihkan perangai buruk seperti kikir dan tamak, membentuk karakter yang lebih mulia.
- Menumbuhkan akhlak: Puasa melatih kesabaran dan kemurahan hati, dua akhlak terpuji yang sangat penting.
- Persatuan umat: Kesamaan dalam menjalankan ibadah puasa memperkuat persatuan dan kesatuan umat muslim lahir dan batin.
- Menjernihkan pikiran: Puasa membantu menjernihkan hati, memudahkan aktivitas berpikir dan berdzikir kepada Allah.
- Menjaga dari godaan: Puasa menyempitkan jalan bagi setan untuk menguasai manusia, menjadi tameng dari godaan.
- Kesehatan jasmani: Selain manfaat spiritual, puasa juga berkontribusi pada kesehatan fisik.
- Perisai dari yang haram: Puasa menjadi benteng perlindungan dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama.
- Empati dan kepedulian: Puasa meningkatkan kesadaran akan nikmat Allah dan kondisi kaum dhuafa, menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial.
Manfaat puasa Ramadhan tak berhenti sampai di situ. Ibadah sunnah seperti qiyamul lail, sedekah, dan tadarus Al-Quran selama Ramadhan juga memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan mental dan spiritual.
Tinggalkan komentar