Ekonomi – Cianews – Puasa Ramadhan, ibadah wajib umat Muslim, ternyata menyimpan rahasia dahsyat untuk kesehatan mental. Bukan hanya soal menahan lapar dan haus, puasa juga melatih pengendalian diri, menstabilkan emosi, dan menjauhkan dari perbuatan maksiat. Bagaimana Islam menjaga kesehatan mental umatnya lewat puasa? Sebuah khutbah Jumat yang dipublikasikan Kementerian Agama mengungkap jawabannya.
Khutbah pertama menjelaskan, puasa Ramadhan mengajarkan kedisiplinan. Menahan hawa nafsu sepanjang hari melatih kesabaran dan ketahanan mental. Ini penting di era modern yang penuh tekanan dan godaan, di mana angka bunuh diri, khususnya di kalangan remaja, meningkat tajam. Data menunjukkan, hingga akhir 2024, tercatat 849 kasus bunuh diri, hampir setengahnya terjadi pada remaja menjelang dewasa. Ketidakmampuan mengelola emosi dan pikiran menjadi salah satu penyebab utama.

Khutbah tersebut menekankan, puasa Ramadhan memberikan solusi. Dengan berpuasa, seseorang belajar mengatur waktu, menahan diri dari hal-hal negatif, dan fokus pada ibadah. Hal ini membantu menjernihkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan ketenangan batin. Puasa juga mendorong empati dan kepedulian terhadap sesama, karena merasakan sendiri bagaimana sulitnya menahan lapar dan haus, sehingga meningkatkan rasa syukur.

Related Post
Lebih lanjut, khutbah juga menyoroti pentingnya meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Ketaatan pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta meneladani Rasulullah SAW, akan membawa kedamaian hati dan menjauhkan dari gangguan mental. Puasa Ramadhan, jika dijalani dengan penuh keikhlasan dan penghayatan, menjadi sarana efektif untuk mencapai kesehatan mental yang optimal. Inilah rahasia tersembunyi di balik ibadah yang agung ini.
Tinggalkan komentar