Cianews – Kabupaten Demak, Jawa Tengah, punya cara unik untuk mengatasi masalah sampah. Bukan hanya warga biasa, tapi para santri di pondok pesantren juga dilatih untuk mengelola sampah dengan baik.
Bupati Demak, Eisti’anah, langsung turun tangan memberikan pelatihan kepada para santri di Ponpes Aulia Center, Desa Balerejo, Kecamatan Dempet. "Tujuannya jelas, mengurangi sampah yang berakhir di TPA," tegas Eisti’anah.
Related Post
Pelatihan ini bukan hanya sekadar teori. Para santri diajarkan cara memilah sampah, memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk, dan bahkan mengolah sampah anorganik menjadi barang bernilai ekonomis.
"Ini solusi cerdas untuk mengurangi beban TPA Kalikondang dan Candisari yang sudah mendekati kapasitas maksimal," tambah Eisti’anah.
Menurut Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Demak, Sudarwanto, ini adalah pelatihan ke-enam yang menyasar pondok pesantren. Sebelumnya, pelatihan serupa sudah dilakukan di beberapa pondok pesantren di Kecamatan Mijen, Gajah, Wedung, Bonang, dan Mranggen.
"Jumlah santri di Demak cukup banyak, jadi potensi sampahnya juga besar. Harapannya, dengan pelatihan ini, produksi sampah di Demak yang mencapai 450 ton per hari bisa berkurang," jelas Sudarwanto.
Pengasuh Ponpes Aulia Center, Kiai Agus Taufiqurrahman, menyambut baik pelatihan ini. Ia mengungkapkan bahwa para santrinya memang sudah melakukan pemilahan sampah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Dengan pelatihan ini, kami berharap bisa berkontribusi mengurangi sampah di TPA. Lingkungan pondok juga akan lebih bersih, nyaman, dan kesehatan santri terjaga," ujar Kiai Agus.
Semoga program ini berhasil mengurangi timbulan sampah di Demak dan membuat TPA semakin lega.
Tinggalkan komentar