Ekonomi – Cianews – Geger! Perusahaan startup akuakultur, eFishery, diduga melakukan manipulasi laporan keuangan yang fantastis. Informasi yang dihimpun cianews.co.id dari berbagai sumber menyebutkan perbedaan mencolok antara klaim pendapatan perusahaan dengan hasil investigasi. Pihak manajemen eFishery sebelumnya melaporkan pendapatan hingga 752 juta dolar AS dengan laba 16 juta dolar AS selama periode Januari-September 2024. Namun, investigasi mengungkapkan fakta mengejutkan: pendapatan sebenarnya hanya 157 juta dolar AS, dan perusahaan malah merugi 35,4 juta dolar AS!
Kondisi ini membuat perusahaan yang dipimpin CEO & Co-founder Gibran Huzaifah tersebut terpuruk. Karyawan eFishery, tergabung dalam Serikat Pekerja PT Multidaya Teknologi Nusantara (SPMTN), menggelar aksi unjuk rasa di kantor pusat perusahaan di Jl. Malabar, Bandung, Kamis (23/1). Sekjen SPMTN, Icad, mengungkapkan banyak karyawan yang tak mengetahui permasalahan ini dan membantah tudingan keterlibatan mereka dalam dugaan kecurangan.
Icad menyoroti berbagai masalah yang tengah melanda eFishery, termasuk karyawan yang tertahan di Kalimantan dan kesulitan pembudidaya ikan dalam mengakses pakan. "Kami hanya ingin bekerja dan berdedikasi. Sangat tidak adil jika efisiensi ini dianggap sebagai fraud sistematis," keluhnya. Ia juga menyesalkan kurangnya dukungan dari perusahaan dan pemberhentian operasional mendadak.
Related Post
Beredar kabar rencana PHK massal dan penutupan perusahaan pada Februari mendatang. SPMTN menduga langkah ini sebagai upaya menghindari pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan. Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar dan menjadi sorotan tajam di dunia bisnis startup Indonesia.
Tinggalkan komentar