Pengamat Politik, Dr Hasrullah, angkat bicara soal maraknya lembaga survei menjelang Pilgub Sulsel 2024. Ia mempertanyakan kredibilitas lembaga survei yang kerap merilis hasil yang menguntungkan calon tertentu.
"Lembaga survei seharusnya memberikan informasi yang benar ke publik, bukannya mengarahkan hasil survei untuk kemenangan seseorang," tegas Dr Hasrullah, dosen komunikasi politik Universitas Hasanuddin.
Related Post
Ia menilai, beberapa lembaga survei cenderung mengarahkan pertanyaan kepada responden, sehingga hasil survei tidak mencerminkan opini publik yang sebenarnya.
"Lembaga survei seharusnya maju tak gentar, bukan membela yang bayar. Survei harus betul-betul menyajikan data yang benar untuk masyarakat Sulsel," tegasnya.
Dr Hasrullah juga menyoroti fenomena "leading question" dalam survei, di mana pertanyaan yang diajukan cenderung mengarahkan responden ke jawaban tertentu.
"Ini merupakan bentuk manipulasi data yang sangat dibenci oleh peneliti. Kalau ini dilakukan, ada tendensi mendukung salah satu calon," pungkasnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indeks Politica Indonesia (IPI) merilis hasil survei yang menunjukkan pasangan calon Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) unggul jauh dari pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DiA).
Publik pun bertanya-tanya, apakah hasil survei ini benar-benar mencerminkan keinginan masyarakat Sulsel, atau hanya hasil rekayasa untuk memenangkan calon tertentu?
Tinggalkan komentar