Ekonomi – Cianews – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak main-main dalam memberantas penggunaan klakson telolet pada bus. Ancaman tilang dan pemutusan kabel klakson siap menanti operator bus yang membandel. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dishub KBB, Fauzan Azima, Minggu (29/12/2024). Langkah tegas ini diambil menjelang libur panjang Tahun Baru, di mana lalu lintas di Bandung Barat diprediksi akan meningkat drastis, termasuk penggunaan bus pariwisata.
Fauzan menjelaskan, larangan penggunaan klakson telolet didasari oleh potensi bahaya yang ditimbulkannya. Klakson telolet yang menyedot udara, menurutnya, dapat mengganggu kinerja sistem pengereman bus. "Memasuki libur panjang, banyak yang berwisata menggunakan bus. Oleh karena itu, kami tegaskan larangan penggunaan klakson telolet," tegas Fauzan.
Dishub KBB, kata Fauzan, telah melakukan pengecekan dan menindak tegas dua bus yang kedapatan menggunakan klakson telolet. Kabel klakson langsung dicabut. Lebih jauh, Fauzan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, yang mengatur batas desibel klakson. Pelanggaran akan dikenakan denda Rp500 ribu.
Related Post
"Kita sudah putuskan jaringan telolet dan akan menindak tegas dengan tilang bagi yang melanggar," tambahnya. Fauzan menekankan, penindakan ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan menjaga keselamatan pengguna jalan. Penggunaan klakson telolet yang berisiko mengganggu fungsi pengereman dinilai sangat berbahaya, apalagi untuk bus besar.
Selain itu, Fauzan juga menyoroti dampak sosial dari klakson telolet. Bunyi klakson yang nyaring seringkali menarik perhatian anak-anak hingga ke tengah jalan, meningkatkan risiko kecelakaan. "Penggunaan telolet membahayakan lingkungan, banyak anak kecil yang terpancing hingga ke tengah jalan," tandasnya. Dengan demikian, Dishub KBB berkomitmen untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib selama libur panjang Tahun Baru.
Tinggalkan komentar