Ekonomi – Cianews – Aplikasi AKQA kembali menjadi sorotan tajam. cianews.co.id menemukan bukti kuat yang mengarah pada dugaan penipuan investasi bodong yang terselubung rapi. Banyak pengguna mengeluhkan pemblokiran akun secara tiba-tiba setelah mendaftar, sebuah indikasi yang sangat mencurigakan. Lebih mengejutkan lagi, investigasi cianews.co.id menemukan beberapa versi website AKQA yang masih aktif, seperti AKQA Job dan Dream AKQA. Hal ini menunjukkan upaya sistematis aplikasi tersebut untuk berkamuflase dan menghindari deteksi otoritas.
Pola operasi AKQA sangat mirip dengan skema Ponzi. Keharusan memiliki kode undangan untuk mendaftar, dikombinasikan dengan proses registrasi yang longgar— bahkan dengan nomor acak dan password sembarangan pun pendaftaran berhasil—menunjukkan kurangnya verifikasi identitas dan keamanan. Sistem ini dirancang untuk menarik anggota baru secara masif tanpa pengawasan yang memadai.
Strategi promosi dan event beruntun, seperti penambahan kuota level B4, merupakan taktik klasik skema Ponzi. Promosi besar-besaran ini bertujuan untuk menarik korban sebanyak mungkin sebelum aplikasi menghilang dan meninggalkan para investor dengan kerugian finansial. Klaim bahwa penarikan dana masih dimungkinkan hanyalah tipu daya. Selama ada aliran dana dari pengguna baru, aplikasi dapat bertahan. Namun, ketika jumlah pengguna baru menurun, keruntuhan dan penipuan akan segera terjadi.
Related Post
Akun-akun bayaran atau buzzer juga digunakan untuk menyebarkan testimoni positif palsu, meyakinkan calon korban bahwa aplikasi tersebut aman dan menguntungkan. Padahal, hanya pengguna lama yang diuntungkan, sementara pengguna baru terperangkap dalam jebakan.
Sistem referral dengan komisi besar untuk merekrut anggota baru semakin memperkuat indikasi skema Ponzi. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan aplikasi bergantung pada perekrutan terus-menerus, bukan dari bisnis yang berkelanjutan. Waspadalah terhadap jebakan investasi bodong yang terselubung rapi ini.
Tinggalkan komentar