Ekonomi – Cianews – Di tengah hiruk pikuk persiapan Lebaran, geliat bisnis parcel di Kota Bandung begitu terasa. Salah satunya terlihat di toko Yuni Parcel, Jalan Buah Batu, yang telah 10 tahun meramaikan pasar parcel musiman ini. Pemiliknya, Yunita, mengatakan bisnis parcelnya bukan sekadar usaha sampingan dari pekerjaannya di bidang properti, melainkan sebuah seni.
"Orang-orang masih banyak yang membeli parcel karena keindahannya. Kadang parcel tidak langsung dibuka, malah dipajang dulu," ungkap Yunita kepada cianews.co.id. Lebih dari sekadar estetika, kualitas menjadi kunci utama. Yunita sangat memperhatikan hal ini, memastikan produk dalam parcel terbebas dari masalah kadaluarsa, kotoran, atau serangga. "Kita harus menunjukkan kualitas produk. Jangan sampai ada barang expired, kotor, atau semut masuk," tegasnya.

Harga parcel di Yuni Parcel bervariasi, mulai dari Rp75 ribu hingga Rp5 juta, tergantung isi dan modelnya. "Bukan hanya soal ukuran besar atau kecil, tapi juga isinya," jelas Yunita. Toko Yuni Parcel buka sejak awal Ramadan hingga H+3 Lebaran. "Kalau lagi ramai, bisa sampai 50-100 parcel per hari terjual," tambahnya.

Related Post
Meski demikian, Yunita mengakui terjadi penurunan penjualan sekitar 25% tahun ini. "Mungkin pengaruh kondisi ekonomi, daya beli masyarakat sedikit turun. Tapi secara keseluruhan masih oke," pungkasnya, tetap optimis menatap sisa hari-hari menjelang Lebaran. Penurunan ini menjadi gambaran tantangan yang dihadapi pelaku usaha parcel di tengah kondisi ekonomi terkini.
 
					








Tinggalkan komentar