Sampah Jadi Rupiah! Kisah Unik Komunitas Bandung

Sampah Jadi Rupiah! Kisah Unik Komunitas Bandung

Ekonomi – Cianews – Di RW 07 Kelurahan Sarijadi, Kota Bandung, Erwin (49) bersama Komunitas Baraya Sabar mengubah stigma negatif sampah. Bukannya dibuang, sampah-sampah residu keras—dari suku cadang hingga logam bekas—disulap menjadi kerajinan unik yang bernilai jual. "Sabar itu singkatan dari sampah barokah," ujar Erwin, menjelaskan filosofi komunitasnya kepada cianews.co.id. "Dulu sampah membahayakan, sekarang membahagiakan. Slogan kami: ‘Dulu sampah menjijikkan, sekarang menjanjikan. Dulu sampah, sekarang jadi rupiah. Lebih baik hidup dari sampah, daripada hidup jadi sampah’," tambahnya sambil tersenyum.

Karya-karya mereka, yang disebut "betrak betruk"—dari barang-barang bekas yang sering memenuhi laci—terdiri dari pigura dan aneka benda lainnya. Proses pembuatannya sederhana, hanya membutuhkan lem bakar dan pilox. "Daripada dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS), kami ubah jadi karya seni," jelas Erwin. Dalam dua hari, RW 07 mampu mengumpulkan sekitar 200-300 kg sampah organik, 150 kg sampah anorganik bernilai jual, dan 250 kg residu. Sampah anorganik yang bernilai jual disedekahkan kepada petugas pengelola sampah, sementara residu diolah menjadi biomassa. "Alhamdulillah, RW 07 kini tidak lagi membuang sampah ke TPS," ungkap Erwin dengan bangga.

Sampah Jadi Rupiah! Kisah Unik Komunitas Bandung
Gambar Istimewa : jabarekspres.com

Meskipun belum dipasarkan secara luas, beberapa tempat wisata yang telah dilatih oleh Baraya Sabar kini menggunakan kerajinan betrak betruk sebagai cenderamata. Komunitas ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah yang kreatif dapat memberikan dampak ekonomi dan lingkungan yang positif. Kisah Baraya Sabar menjadi inspirasi bagaimana mengubah limbah menjadi berkah, sebuah langkah kecil yang berdampak besar bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar