Target 250 Ribu Pekerja Indonesia di Jepang, Menaker Berambisi!

Target 250 Ribu Pekerja Indonesia di Jepang, Menaker Berambisi!

Cianews – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah punya ambisi besar! Ia berencana mengirimkan 250.000 pekerja dengan keterampilan khusus ke Jepang dalam lima tahun ke depan. Target ini jauh lebih tinggi dari kuota yang diberikan Jepang kepada Indonesia, yaitu 100.000 pekerja.

"Kita memang sempat diskusi bagaimana menaikkan target, tidak hanya 100.000 selama lima tahun, tapi kita ingin per tahun sekitar 50.000," ujar Ida di sela-sela acara Indonesia-Japan Human Resources Forum 2024 di Tokyo, Kamis (5/9).

Target 250 Ribu Pekerja Indonesia di Jepang, Menaker Berambisi!

Target ambisius ini didasari oleh keberhasilan Indonesia dalam mengirimkan pekerja ke Jepang. Hingga saat ini, sudah 34.000 pekerja Indonesia yang berhasil bekerja di Jepang melalui program specified-skilled workers (SSW). Angka ini bahkan melebihi target awal.

Namun, ada beberapa kendala yang harus diatasi untuk mencapai target 250.000 pekerja. Salah satunya adalah perubahan sistem ketenagakerjaan di Jepang dari Technical Intern Training Program (TITP) menjadi Ikusei Shurou Seido.

Perubahan ini mengharuskan pekerja memiliki sertifikat kemahiran bahasa Jepang (JLPT) minimal level N5. "Indonesia tentu menyesuaikan aturan yang ada di Jepang. Kita sudah punya resources, kalau dihitung-hitung sudah 100.000an lebih. Artinya, modal untuk mengisi kesempatan SSW tidak sedikit," jelas Ida.

Beberapa sektor yang membutuhkan tenaga kerja Indonesia di Jepang antara lain manufaktur, keperawatan, pengolahan makanan, pertanian, dan pariwisata. "Kita sedang mengidentifikasi kebutuhannya, penyiapannya seperti apa, kita diskusi termasuk bagaimana mempercepat tercapai kebutuhan tersebut," tambah Ida.

Ambisi Menaker Ida Fauziyah untuk mengirimkan 250.000 pekerja ke Jepang dalam lima tahun ke depan menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan upaya dan persiapan yang matang, target ini diharapkan dapat tercapai dan memberikan manfaat bagi kedua negara.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar