Cianews (https://cianews.co.id/jawa-barat) – Kekeringan yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama dua bulan terakhir semakin parah. 23 desa di 13 kecamatan mengajukan permohonan pembangunan sumur bor ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Cianjur, Wawang Kuswaya, mengungkapkan bahwa puluhan desa tersebut mengajukan permohonan satu titik sumur bor untuk mengatasi krisis air yang terjadi setiap tahun saat musim kemarau. "Mereka berharap pembangunan sumur bor dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan," ujar Wawang.
Related Post
Belasan kecamatan yang terdampak kekeringan antara lain Cugenang, Ciranjang, Gekbrong, Campakmulya, Kadupandak, Agrabinta, Cijati, Cidaun, Naringgul, Cikalongkulon, Karangtengah, dan Pagelaran. Cibeber dan Cilaku juga terdampak, namun belum melaporkan secara tertulis.
Wawang menjelaskan bahwa 23 desa tersebut menampung sekitar 7.009 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa mencapai 21.707 jiwa. Usulan pembangunan sumur bor akan diteruskan ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Cianjur untuk diproses lebih lanjut.
Sementara itu, untuk penanganan sementara, pihak desa dapat mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Bupati Cianjur atau BPBD. Pendistribusian air bersih akan dilakukan menggunakan truk tangki milik Perumdam Tirta Mukti Cianjur atau PMI Cianjur. "BPBD Cianjur tidak memiliki truk tangki untuk air bersih, sehingga pendistribusian akan dilayani oleh Perumdam Cianjur atau PMI Cianjur," jelas Wawang.
Tinggalkan komentar